Sabtu, 09 Juni 2012

MEMELIHARAAYAM KAMPUNG


Bagi masyarakat Indonesia, ayam
kampung sudah bukan hal asing.
Sejak kecil kita setiap hari bisa
melihatnya. Walau saat ini ayam
kampung dikota-kota besar
sudah jarang terlihat berkeliaran
bebas, bukan berarti
keberadaannya punah. Di
pinggiran kota masih banyak
orang memelihara ayam
kampung. Baik dibudidayakan
secara sungguh-sungguh
maupun hanya sekedar
peliharaan untuk memanfaatkan
sisa-sisa makanan yang eman-
eman kalau dibuang begitu saja.
Ayam kampung mempunyai nilai
gizi yang baik. Selain itu juga
mempunyai rasa yang lebih khas
dan nikmat dibanding dengan
jenis ayam pedaging maupun
petelur. Serat yang liat dan kenyal
menjadi ciri utamaya. Bahkan
setiap lebaran ayam kampung
identik dengan makanan yang
harus diada-adakan.
Ayam kampung mempunyai
keistimewaan dibanding yang
lain, diantaranya : Ayam
kampung lebih tahan terhadap
penyakit. Tahan dan mudah
menyesuaikan dengan cuaca di
Indonesia. Makanannya mudah,
bahkan bila di pelihara ala
kadarnya cukup diberi makanan
sisa-sisa. Dapat dilepas secara
bebas.
Tujuan utama orang memlihara
ayam kampung adalah untuk
diambil telur, daging, dan untuk
dikembang biakkan. Ayam
kampung juga siap
membesarkan anak-anaknya
sendiri bila dilepas bebas.
Ada dua cara memelihara ayam
kampung, yaitu dipelihara
dengan dilepas bebas atau
istilahnya diliarkan dan yang
kedua dibudidayakan. Keduanya
mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
Ayam kampung yang dilepas
bebas biasanya mempunyai
tingkat kekebalan yang tinggi.
Kita bisa menghemat biaya
makanan. Karena ayam cukup
diberi makan pagi hari saat akan
dilepas berupa sisa-sisa
makanan dan tambahan bekatul
secukupnya. Selebihnya ayam
akan mencari makan sendiri
disekitar rumah. Namun cara ini
juga ada kelemahannya. Ayam
lambat untuk berkembang lebih
banyak, karena tingkat kematian
pada anak ayam relatif lebih
tinggi. Waktu mengasuh terlalu
lama yang berarti mengurangi
produktifitas. Kita kurang bisa
mengontrol keberadaan ayam.
Sehingga kemungkinan
dimangsa predator maupun
hilang lebih tinggi.
Sedang bila kita
membudidayakan dengan cara
dikandangkan tentu lebih banyak
keunggulanya. Walau tentu
masih juga ada kekurangannya.
Ayam yang dikandangkan lebih
mudah dikontrol keberadaannya.
Kita bisa mempercepat
populasinya dengan cara setiap
ayam yang bertelur kita ambil
dan kumpulkan untuk ditetaskan
secara bersama dalam satu
indukan atau mesin penetas.
Anak ayam tidak harus ikt
induknya. Namun dapat dipisah
dan ditempatkan dengan
pemberian panas cahaya listrik
(untuk penghangat) dan
makanan yang sesuai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klou mau berkomentar yg sopan ya!!